Sabtu, 24 November 2012

FAQ-nya Pembicara



Terjemahan bebas dari materi oleh:
Paul Daniels

Sebagai pembicara, Anda pasti punya sangat banyak pertanyaan yang butuh jawaban. Saat waku mulai mendekati sesi bicara, pertanyaan itu makin berseliweran. Jika Anda tak bisa menjawabnya, maka semua itu akan tetap menggantung di pelupuk mata selama Anda bicara.

Syukur, jika Anda tidak pernah dihinggapi berbagai pertanyaan-pertanyaan sejenis itu. Tapi, cepat atau lambat, seiring dengan bertambahnya jam bicara Anda, pertanyaan-pertanyaan berikut inilah yang paling sering melintas di kepala anda.

1. BAGAIMANA JIKA AUDIENCE PENTING TIDAK DATANG KE SESI BICARA?
Sesuaikanlah materi Anda dengan situasi dan kondisi audience yang tersisa. Kemudian, buat pesan-pesan khusus, yang Anda "minta" untuk disampaikan kepada orang-orang penting itu. Berikan penekanan dan struktur pesan yang sederhana. Ingatlah bahwa "nitip uang berkurang, nitip omong bertambah."

2. BAGAIMANA JIKA ADA YANG KURANG DARI KELENGKAPAN SAYA?
Bersiaplah untuk membackup materi Anda. Anda tidak akan pernah tahu bagaimana musibah bisa datang tiba-tiba. Mati listrik, bohlam LCD meletus, mikropon mati, layar slide kekecilan, file terhapus, notebook terjatuh dan mati, dan seterusnya.

Manfaatkan apa yang ada, teknologi baru atau cara baru. CDROM, flashdisk, print out, alamat rental LCD projector, no telepon darurat ke rumah dan ke kantor, dan sebagainya.

3. BERAPAKALIKAH SAYA HARUS MEMBACA LAGI MATERI PRESENTASI SAYA?
Sebanyak mungkin, selama Anda masih nyaman melakukannya. Ingat ini: Berhentilah jika Anda sudah mulai bosan, mual atau ingin muntah. Beristirahatlah dengan cukup, lakukan hal yang berbeda. Setelah cukup rileks, Anda bisa membacanya lagi.

Soal jumlah, adalah soal yang relatif dan subjektif. Biasanya, enam atau tujuh kali sudah memadai.

Memaksakan diri untuk terus-menerus menelan materi bicara, akan membuat Anda kehilangan gairah dan semangat, justru di saat terpenting -> saat Anda tampil ke muka dan berbicara.

Ingat juga hal ini: TIDAK ADA yang bisa menggantikan dua hal, yaitu persiapan dan latihan.

4. SAYA TIDAK BICARA SENDIRI DAN DI SANA ADA PEMBICARA LAIN, BAGAIMANA?
Tidak perlu terpengaruh oleh orang lain dalam gaya dan metode bicara. Jadilah diri sendiri. Keunikan Anda adalah yang nomor satu sebagai pembicara. Materi boleh sama, tapi "Anda" harus berbeda.

Mencoba meniru orang lain, apalagi secara tiba-tiba, hanya akan membuat Anda tersiksa.

Anda ingin tampil beda, boleh saja. Tapi jangan memaksa.

5. MULUT SAYA KERING!
Ya minum dong. Segelas air di sudut meja, adalah penolong Anda.
Anda haus dan bermulut kering, minum.
Anda terjebak pertanyaan sulit, minum.
Anda harus menggali ulang isi kepala Anda, minum.
Gelas itu bisa menunda bicara Anda.

Bahkan, impresi bisa diberikan dengan menunda atau memberi jeda, sebelum melanjutkan bicara. Bagaimana melakukannya? Minum!

Minum akan menjadikan Anda manusiawi, dan itu, secara bawah sadar adalah hal yang paling nyata bagi audience Anda.

Mereka mendengarkan seseorang yang sama dengan mereka. Sama-sama manusia.

FAKE POWER




Byron Kalies, seorang konsultan manajemen dari Liverpool, Inggris, memberi masukan tentang "fake power", alias kekuatan berpura-pura.

Ambil beberapa nafas dalam, dan "fake it 'til you make it". Nasehat ini biasanya dapat menghilangkan kesan "kosong" atau "bolong-bolong" dari seorang pembicara. Dan sebenarnya, akan selalu ada yang bisa Anda katakan dan lakukan. Lakukanlah sampai Anda benar-benar bisa melakukannya.

Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diingat. Anda mungkin gugup atau gagap. Tapi, tetaplah lebih baik jika Anda bisa punya slide yang bagus atau punya suara yang enak didengar. Begitu pula dengan kontak mata. Sebab bagaimanapun, pesan Anda lebih penting (dalam kasus ini bahkan daripada diri Anda sendiri).

Oleh sebab itu, tetaplah berkonsentrasi pada pesan Anda. Anda bisa menunjukkkan bahwa Anda "bisa melakukannya", apapun yang terjadi.

Ambil nafas panjang; dan lakukan! Audience Anda akan enjoy. Begitu juga Anda.

Inspirasi berikut ini juga bisa membantu.

Agama mengajarkan untuk tidak menunjukkan kesusahan, kesulitan, musibah atau apapun yang buruk dari diri kita kepada orang lain. Tujuannya, hanya supaya orang lain tidak ikut menjadi susah karena kita. Tuhan telah menutupnya dari orang lain, mengapakah kita sendiri yang harus mengumbarnya?

Begitu pula, apa yang diajarkan tentang menangis di hadapan Tuhan.

- Menangislah!
- Jika tidak bisa? -- Orang-orang terkemuka mengatakan:
- Berpura-puralah menangis!
- Jika tetap tidak bisa?
- Lakukanlah terus-menerus sampai engkau bisa!
- Jika tetap tidak bisa juga?
- Menangislah engkau, karena tidak bisa berpura-pura menangis!

Semua itu adalah tentang "fake power". Jika kita mendasarinya dengan pemahaman bahwa ini adalah proses belajar yang temporer, dan disertai dengan niat yang tulus demi membantu audience, Saya pikir trik ini sah-sah saja.

Ikhwan Sopa.

Siapkah Anda Menjadi Pembicara?



Berikut ini adalah mini quiz untuk menentukan apakah diri Anda sudah cukup siap untuk menjadi pembicara (self assessment). Nilailah diri Anda sendiri. Jujurlah pada diri sendiri. Berilah nilai untuk diri Anda sendiri dengan skor antara 1 sampai 10.

PERCAYA DIRI
1 - 2 - 3 = Saya memang brengsek. Pecundang. Ngehek.
4 - 5 - 6 - 7 = Saya KURANG NYAMAN, tapi berhasil mengatasinya.
8 - 9 - 10 = Saya menyukainya.

OTENTIK
1 - 2 - 3 = Anda bercanda? Mereka tidak boleh melihat asli Saya!
4 - 5 - 6 - 7 = KADANG-KADANG asli Saya keluar juga.
8 - 9 - 10 = Emangnya harus jadi siapa?

PERSUASIF
1 - 2 - 3 = Saya tidak pernah bisa meyakinkan orang lain.
4 - 5 - 6 - 7 = KADANG meyakinkan KADANG tidak.
8 - 9 - 10 = Jika Saya bicara, orang lain mendengar.

ORGANISASI
1 - 2 - 3 = Saya kacau balau. Pikiran Saya simpang-siur.
4 - 5 - 6 - 7 = Saya cukup terstruktur, tapi KADANG ngelantur.
8 - 9 - 10 = Saya tahu ada di mana, dan Saya tahu mau ke mana.

KUSTOMISASI
1 - 2 - 3 = Saya cuma pembicara "kalengan".
4 - 5 - 6 - 7 = Saya bisa menyesuaikannya, tapi kayaknya SAMA SAJA.
8 - 9 - 10 = Saya senang membuat setiap pembicaraan menjadi unik.

INTEGRASI ALAT BANTU
1 - 2 - 3 = Saya benar-benar tidak terampil dengan alat peraga.
4 - 5 - 6 - 7 = Saya mau saja menggunakannya, tapi MALAS ah!
8 - 9 - 10 = No problem.

MENJAWAB PERTANYAAN
1 - 2 - 3 = Saya merasa jadi target dan bulan-bulanan.
4 - 5 - 6 - 7 = Saya SERING berputar-putar, tapi tetap Saya jawab.
8 - 9 - 10 = Mau nanya apa?

Berkaitan dengan trait ini, banyak pembicara yang berorientasi pada konsep "Almugada". Apa lu mau gua ada!

ANALISIS:
Jika jawaban Anda 1 - 2 - 3 :
Belajarlah dengan keras dari awal lagi.

Jika jawaban Anda 4 - 5 - 6 - 7 :
Perbaiki semua kata yang dicetak dengan huruf besar. Jadikan bernilai positif.

Jika jawaban Anda 8 - 9 - 10 :
Selamat. Audience menunggu Anda. Anda siap tinggal landas!

Well?
Ikhwan Sopa.

TEKNIK: ASIDE



APA ITU ASIDES?
Di dalam konteks teater, "aside" adalah sesuatu yang diucapkan kepada audience, tapi tidak didengar oleh aktor lain di panggung. Dalam konteks talkshow di televisi, "aside" berarti si pembicara menatap langsung ke kamera, dan tidak melihat kepada orang lain yang ada bersamanya di dalam talk show yang sama.

Di dalam konteks public speaking, "aside" adalah sebuah pola pelarian sementara dari tema atau persoalan pokok yang sedang dibahas. Anda bisa menjadi pembicara jenius jika berhasil baik dalam menggunakan teknik ini. Cara kerjanya seperti ini:

Di tengah pembahasan materi pokok, Anda mulai bercerita tentang sesuatu, tentang suatu informasi yang berbeda dari materi pokok. Anda terlihat seperti terpisah dari materi pokok Anda. Saat Anda selesai bercerita, Anda kemudian kembali lagi ke persoalan pokok, dan meneruskan bahasan materi utama.

ASIDE ITU IMPRESIF
Jika Anda sudah cukup terlatih, Anda bisa melakukannya dengan sangat halus. Dan untuk memulainya, tidaklah terlalu sulit. Mulailah dengan suatu kata kunci dalam bahasan materi pokok Anda, yang bisa Anda "selewengkan" untuk sementara. Audience akan berpikir bahwa Anda kehilangan arah dan kehilangan kontrol. Tapi mereka akan tetap mendengarkan Anda. Kata-demi-kata.

Saat Anda kembali ke persoalan utama, berilah benang merah antara pelarian Anda dengan materi utama. Seketika, audience akan menyadari bahwa Anda justru sepenuhnya masih memegang kontrol. Dan keahlian Anda untuk menghubungkan dua hal yang tak terduga, akan sangat-sangat impresif bagi mereka.

CONTOH ASIDE
Berikut adalah contoh dari teman moderator:

Ia sedang memberikan materi tentang perpajakan. Dan kita tahu, materi pajak adalah materi yang amat teknis. Untuk itu, diperlukan keahlian untuk menjaga agar audience tetap 'terjaga'.

Ia bercerita tentang "gado-gado" antara ketentuan umum (formal) di dalam perpajakan, dengan berbagai ketentuan lain yang sifatnya material seperti pajak penghasilan atau pajak pertambahan nilai.

Komposisi setiap "gado-gado" itu berbeda, dan apa yang diperlukan untuk sebuah tax planning yang akurat dan efisien, adalah kemampuan dalam mengidentifikasi setiap konteks "gado-gado".

Tiba-tiba, teman Saya itu berkata: "Bapak dan Ibu sekalian, jika kita makan siang dan menyuruh seseorang membeli gado-gado, tahukah Bapak dan Ibu, bagaimana membedakan gado-gado yang pedas dan yang tidak pedas?"

"Orang yang kita suruh tidak akan membuka bungkus lalu mencicipinya, dan kemudian memberi tahu kita mana yang pedas dan mana yang tidak."

"Bagaimana membedakannya?"

Teman Saya itu membiarkan audience dalam kesunyian untuk beberapa saat.

Kemudian, Ia menyentak mereka dengan berkata, "Bedanya!"

"Yang pedas karetnya dua, dan yang tidak pedas karetnya satu!"

Ia melanjutkan materi "gado-gado" pajaknya, dan menjebak audience dalam senyum dan benang merah pemahaman.

Learning is fun.
Ikhwan Sopa.

Ambil Tindakan Sekarang!



Dari materi oleh:
Chuck Gallozzi

"Anda tidak akan pernah menang jika Anda tidak pernah memulai."
--Robert H. Schuller--

MENUNDA ITU TUMOR GANAS
Masih ingat "Little House On The Prairie"? Michael Landon, salah satu orang terkenal yang kebetulan mati cepat, pernah mengatakan begini, "Seseorang semestinya mengatakan kepada Kita, segera setelah Kita lahir, bahwa Kita baru saja memulai perjalanan menuju kematian. Kemudian, Kita jalani kehidupan sampai pada batasnya, setiap menit setiap hari. Lakukan! Apa pun yang ingin Kamu lakukan, lakukanlah sekarang! Apa yang disebut besok jumlahnya tidaklah terlalu banyak."

Ia mengatakan hal itu saat ia menyadari bahwa dirinya mengidap kanker pankreas, di bulan Juli 1991. Ia meninggal di usia 54. Dengan reputasi dan buah karyanya, ia telah menunjukkan kepada Kita bahwa menunda-nunda adalah tumor ganas yang menghambat diri Kita dari pencapaian potensi yang maksimal. Dia telah memilih dirinya untuk menjadi manusia yang bertindak.

Apakah Kita akan menyadarinya, seperti Michael Landon, bahwa kemajuan Kita telah terhambat, bukan oleh apa yang ingin Kita lakukan dan tidak bisa, tapi oleh apa yang Kita inginkan dan tidak Kita lakukan?

BERTINDAK ATAU TIDAK BERTINDAK ADALAH PILIHAN
Mereka yang memilih bertindak, adalah mereka yang memilih untuk hidup. Dan hidup itu sendiri, adalah ekspresi dari berbagai tindakan. Kita selalu bisa memilih untuk bertindak atau tidak bertindak. Kita juga bisa memilih untuk benar atau salah. Kita juga bisa memilih untuk berbuat baik atau hanya merasa baik.

Pengalaman telah mengajari Kita tentang minimnya berbagai hal yang Kita lakukan, sedikitnya hal yang bisa Kita lakukan, banyaknya hal yang Kita lakukan dan banyaknya hal yang bisa Kita lakukan. Makin lama Kita berdiam diri, akan makin sulit bagi Kita untuk merangkak keluar dari pasir penghisap yang makin menenggelamkan. Sementara itu, setiap tindakan benar akan mendorong Kita maju, dan setiap tindakan salah akan menarik Kita mundur. Dengan kata lain:

- Tidak mengambil tindakan mengarah pada kelumpuhan;
- Tindakan yang benar mengarah pada kemajuan; dan
- Tindakan yang salah mengarah pada kemunduran.

Helen Keller, seorang wanita buta yang sukses mendunia, tidak menjadikan kebutaan dan sekaligus ketuliannya sebagai alasan untuk tidak bertindak. Sebaliknya ia berkata, "Saya ini cuma satu, dan tetaplah akan hanya satu. Saya tidak bisa melakukan segala hal, tapi Saya tetap bisa melakukan berbagai hal; Dan karena Saya tidak bisa melakukan segala hal, Saya tidak akan menolak melakukan berbagai hal yang masih bisa Saya lakukan." Ia mengerti bahwa jika Kita ingin maju, Kita harus memulainya.

KITA TELAH DIBERI SK UNTUK BERKREASI
Pernahkah Anda mendapatkan ide yang bagus? Ya pasti! Kita semua pasti pernah. Tidak ada kata kurang untuk berbagai ide yang bagus. Yang ada adalah kekurangan dalam tindak lanjut.

Banyak dari Kita yang punya ide brilian, tapi gagal mengambil tindakan untuk merealisirnya. Berbagai ide hanya akan menjadi impoten, kecuali jika Kita tiupkan nafas kehidupan ke dalamnya. Sudah dari sononya, bahwa setiap Kita adalah makhluk kreatif. Dan Kita, tidak sama dengan hewan atau tumbuhan. Manusialah yang diberi kesempatan untuk berkreasi oleh-Nya.

Keberadaan berbagai benda yang berguna di sekitar Kita, menjadi ada dan berguna karena Kita -- manusia dengan izin-Nya, mengkreasinya. Semua itu menjadi kekuatan kemanusiaan, dan kekuatan itu dilahirkan oleh berbagai tindakan.

Kita, bahkan juga diizinkan-Nya untuk 'mengkreasi' diri sendiri. Kelahiran Kita telah dititipi oleh pilihan itu. Kita menjadi berani dengan bertindak berani. Menjadi bersemangat dengan bertindak penuh semangat. Menjadi mengerti dengan bertindak untuk mengerti. Jika Kita terjebak dalam masalah, tindakan adalah derek yang akan menarik Kita keluar darinya.

Jika Kita terjebak dalam rundung kemalangan, apalagi obatnya jika bukan tindakan?

Apakah nasib Kita disegel oleh berbagai keadaan yang Kita hadapi, atau digerakkan oleh berbagai tindakan yang Kita ambil berdasarkan berbagai situasi itu?

Bagaimana Kita bisa mengalami kenikmatan pencapaian atau rasa kemenangan tanpa tindakan?

Tindakan adalah guru Kita, untuk 'learning by doing'. Melalui tindakanlah Kita bisa mengontrol nasib Kita dengan membentuk masa depan dan menciptakan berbagai alasan untuk keberadaan Kita di dunia, di bawah alasan penciptaan oleh-Nya.

TINDAKAN ADALAH PERUBAHAN
Tindakan akan merubah Kita dari konsumen menjadi kontributor. Setiap tindakan yang Kita ambil adalah goresan kuas dalam lukisan kehidupan Kita. Kekuatan untuk bertindak adalah kekuatan untuk berkreasi. Itulah berkah terbesar untuk umat manusia dari-Nya. Alam semesta adalah simfoni sempurna cintaan-Nya, dan segala tindakan Kita menjadi nada-nada yang mestinya harmoni dengan aransemen-Nya.

Bagaimanakah lagi Kita akan mengetahui rupa akhir lukisan itu, selain dari mengibaskan kuas di atas kanvas?

Lantas, bagaimana Kita harus bertindak?
Ada ungkapan yang cukup bijak dari seorang Henri L. Bergson, "Berpikir sebagai manusia yang bertindak, dan bertindak sebagai manusia yang berpikir." Karena beratnya akibat tindakan Kita atas dunia dan isinya, Kita harus berpikir sebelum bertindak. Kita harus bertindak dengan penuh tanggung jawab.

Kapan Kita harus bertindak?
Bagaimana dengan rentang waktu antara kemarin dan besok? Tak usah ditunggu yang namanya waktu sempurna, sebab waktu tak akan pernah sempurna sampai Kita mengambil tindakan di dalamnya.

Setiap hembusan nafas Kita diperhitungkan. Setiap hembusan nafas berarti bertahan hidup. Dan tindakan, adalah nafas dari jiwa Kita. Biarkanlah setiap hembusan nafas masuk hitungan.

Jangan campur aduk aktivitas tidak sungguh-sungguh, atau gerakan sederhana dengan TINDAKAN. Aktivitas tak berguna akan menghancurkan waktu, sementara tindakan akan menciptakannya. Menurut Robert L. Stevenson, "Nilailah setiap hari tidak dari panennya, tapi dari bibit yang ditanam." Dan Robert J. Mckain mengatakan, "Konsepsi umum yang berlaku adalah 'motivasi mengarah pada tindakan', padahal yang benar adalah sebaliknya. Tindakanlah yang akan memicu motivasi." Dan jika Kita muslim, setiap tindakan akan selalu berada di antara dua motivasi.

BERTINDAKLAH SEKARANG!
Kita tidak dijamin untuk sukses atas setiap tindakan yang Kita lakukan. Tapi ingatlah bahwa setiap doa pasti didengar dan dijawab. Sukses tidak bisa dicari dalam keuniversalan, ia ada di dalam kekhasan. Definisikanlah sasaran dengan tepat, dan pecahlah ia menjadi serangkaian langkah dan tindakan. Lalu: ACTION!

Lupakah Anda, bahwa Andalah sang sutradara?

ABCD Untuk Kata Pembuka



Terjemahan bebas dari materi oleh:
Maynard Leigh & Associates

Suatu sesi bicara sangat ditentukan oleh pembukaan. Ini ibarat pesawat yang akan take-off. Jika mulus, besar kemungkinan akan mulus seterusnya.

Itu sebabnya, konsep dasar dalam public speaking adalah:

- Dapatkan perhatian; kemudian
- Pertahankan itu sampai selesai.

Berikut adalah gaya pembukaan dengan pendekatan ABCD dari Maynard Leigh & Associates.

- A -
Attention.
Dapatkan ketertarikan audience sesegera mungkin.

- B -
Benefit.
Berikan jawaban atas pertanyaan "What's in it for me?"

- C -
Credentials.
Buat audience mengerti mengapa Anda yang harus berdiri dan berbicara.

- D -
Direction.
Berikan "peta perjalanan".

Beberapa hal yang mungkin dapat menarik perhatian audience:

- Statistik yang membuat audience terkesima;
- Kutipan kata-kata orang terkenal;
- Sebuah aksi fisik;
- Sebuah analogi;
- Alat peraga, alat bantu visual, kartun, komik, gambar;
- Anekdot atau humor;
- Sebuah pertanyaan;
- Sikap diam beberapa saat;
- Ekstraksi dari berita koran;
- Sebuah contoh;
- Kisah pribadi;
- Kesaksian ahli;
- Sulap;
- Lagu;
- Video singkat;
- Slide;
- Sesuatu yang tak terduga;
- Meminta audience melakukan sesuatu;
- Sajak atau puisi;
- Suara yang aneh;
- Sebuah janji;
- Sebuah permintaan;
- Sebuah ancaman;
- Sekarang, pikirkanlah 10 kemungkinan tambahan!

Dress For Success, Pakaian Untuk Presentasi



Apa yang perlu Anda pakai saat berpresentasi? Pakaian apa yang tepat untuk sesi bicara Anda? Bagaimana dengan aksesorisnya?

Berikut adalah tips berpakaian untuk kepentingan presentasi dari Image Matters, sebuah divisi dari perusahaan besar yang bernama "Color Me Beautiful".

Dalam segala situasi, Anad hanya punya 90 detik untuk menciptakan kesan pertama yang baik. Riset menunjukkan bahwa 93% dari kesan pertama atau first impression itu, ditentukan oleh komunikasi yang sifatnya non verbal, oleh bagaimana cara Anda berbicara, oleh bagaimana Anda terlihat dan oleh bagaimana
Anda berperilaku.

Maka, saat Anda telah berdiri di hadapan audience Anda, Anda harus meyakinkan diri sendiri bahwa Anda telah memberi sinyal yang terbaik.

APA YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
Selidiki apa yang Anda inginkan dari image atau citra diri Anda, dan bandingkan dengan apa yang sekarang diberikan oleh citra diri Anda.

Buatlah daftar yang terdiri dari lima (5) kata sifat yang mendeskripsikan perusahaan, bisnis dan diri Anda sendiri, dan lihatlah apakah pakaian yang Anda kenakan bisa mencerminkan hal itu.

BERSAHABAT DAN TERBUKA
Apa yang Anda pakai semestinya bisa menunjukkan bahwa diri Anda dan perusahaan Anda adalah pihak yang ramah dan bisa didekati dengan aman. Hindari kesan seram dan menakutkan.

INOVATIF
Apa yang Anda pakai semestinya mencerminkan inovsi yang Anda atau perusahaan Anda bawa. Cirinya adalah current atau up to date.

IKUTI KEBIASAAN INTERNASIONAL
Secara umum, kebiasaan ini lebih dikenal dan lebih bisa diterima. Namun demikian, Anda perlu menyesuaikannya dengan keadaan dan situasi yang Anda hadapi.

KREATIF
Cerminkan ini pada pakaian Anda. Ingat, ini tidak perlu berarti norak.

EFISIEN
Pakaian Anda harus mencerminkan efisiensi. Ingat ini tidak berarti "mini" atau "kurang bahan" melainkan sesuai proporsi dan kebutuhan. Tidak berlebih-lebihan.

APA YANG HARUS
Lihatlah gambaran Anda secara keseluruhan, dan ceklah setiap elemen dari penampilan Anda. Mula dari kepala, sampai ke kaki.

(Mod: Seorang teman Saya punya kreatifitas tersendiri. Dia mem-print gambar tubuh orang dewasa, kemudian memberikan tanda-tanda berupa panah-panah yang menunjuk ke setiap bagian tubuh, dan memberikan uraian yang diperlukan. Misalnya, gambar panah ke arah dagu, diberinya uraian "Alat cukur, kebersihan". Panah ke arah pinggang,"Ikat pinggang, ada tiga pilihan warna". Panah ke arah kaki, "Kaos kaki, bersih dan baru dicuci." Dan seterusnya.)

RAMBUT
Apakah ia terlihat sehat dan jatuh dengan baik, ataukah ia seperti orang yang telah mengalami hari buruk? Jangan lupa cukur secara teratur, dan jaga kebersihannya.

MAKE UP
Berhati-hatilah untuk tidak berlebihan. Perhatikan pula tentang kemungkinan lampu sorot yang sangat keras dan terang saat Anda bicara. Perhatikan efeknya terhadap blitz kamera. Apa yang sudah terlihat baik dalam cahay normal, dapat menjadi buruk atau kampungan dengan cahaya yang lain.

KHUSUS WANITA
Gunakan make up yang efeknya menyegarkan dan membuat Anda terlihat muda.

KHUSUS PRIA
Pertimbangkan untuk menggunakan bedak secukupnya. Tidak berlebihan dan tidak terlalu tebal. Ini untuk kepentingan lighting. Aktor dan para politisi memakai bedak saat akan tampil!

PAKAIAN
Yakinkan bahwa Anda sepenuhnya nyaman dalam pakaian Anda. Dan tentu saja, semestinya Anda pakai yang bisa meningkatkan rasa percaya diri Anda. Sebab, semua mata akan memandang ke arah Anda.

Pilih pakaian yang sebisa mungkin sesuai dengan isi dan maksud bicara Anda.
Hindari pakaian yang terlalu ketat. Hindari pakaian apapun yang mengalihkan mata audience dari Anda ke pakaian Anda. Pakaian yang longar secara umum membuat Anda nyaman dan membuat Anda terlihat tidak terlalu gemuk atau kurus.

Hindari ekspose pada tubuh Anda, sebab Anda bukan mau pamer tubuh tapi akan berbicara dan berkomunikasi.

Jika mungkin, sesuaikan arna pakaian dengan setting tempat bicara. Sesuaikan atau bahkan buat perbedaan agar Anda bisa menonjol dan menjadi sentral penglihatan audience. Tapi ingat, Anda dan bukan pakaian Anda. Ini butuh kecermatan dan seni tersendiri.

Waspadai agar warna rambut Anda tidak lebih mendominasi.

Jika tubuh Anda cukup kecil, warna cerah akan membantu. Apalagi di hadapan audience besar dengan banyak orang yang hadir.

APA YANG MUNGKIN TERLIHAT
Lihat dan perhatikan "ouline" diri Anda. Singkirkan semua yang ada di dalam saku Anda. SIngkirkan apapun yang mengganggu atau berbunyi keras jika Anda bergerak.

Semir sepatu Anda. Ini adalah salah satu benda yang paling sering dilihat oleh audience. Hindari kesan kumuh dan jorok.

KACAMATA
Yakinkan bahwa kacamata Anda tidak memantulkan cahaya. Cahaya yang memantul akan membuat Anda menjadi tidak terlihat atau mengurangi aktivitas kontak mata.

BACKUP DAN CADANGAN
Biasakan menyiapkan pakaian cadangan, untuk mengantisipasi kemungkinan "kecelakaan" yang membuat pakaian Anda sobek, berlubang atau ternoda oleh saus atau kuah makanan.

Waspadai dasi Anda agar tidak tercelup ke dalam mangkuk atau piring saat lunch atau sesi makan lainnya.

PAKAI SAAT AKAN BICARA
Jangan pakai pakaian bicara Anda sejak dari rumah, khususnya bila Anda menempuh perjalanan jauh. Akan selalu ada kamar kecil untuk tempat Anda berganti pakaian. Jangan sampai Anda sampai dan kemudian bicara dalam keadaan babak belur, berkeringat, kucel dan bau.

Terakhir, pertimbangakan tentang siapa audience Anda. Pertimbangkan bagaimana mereka akan berpakaian. Tanyakan tentang tata busana yang bisa diterima atau menjadi kebiasaan audience Anda. Tanyakan pada panitia.

Berupaya cerdas dalam berpakaian, tidak akan menyakiti orang lain. Dengan cerdas dalam pakaian, Anda akan percaya diri. Dengan cerdas berpakaian, Anda akan sukses berpresentasi.

About

Popular Posts

Slider(Do not Edit Here!)

Youtube.com

Search

Copyright Text

Asuhan-Keperawatan-Lengkap